METODE INTENSITAS CURAH HUJAN

UPDATE :
DEAR KAWAN-KAWAN SEMUA, BERHUBUNG TULISAN INI SAYA BUAT SEMASA MASIH KULIAH DULU, DAN MATERI MENGENAI METODE INTENSITAS CURAH HUJAN DAN YANG BERKAITAN DENGANNYA SUDAH TIDAK SAYA PELAJARI LAGI SAAT INI, MAKA MOHON MAAF SEKALI JIKA PERTANYAAN-PERTANYAAN DARI KAWAN-KAWAN SEMUA TIDAK DAPAT SAYA JAWAB LAGI SAAT INI. SEKIAN DAN TERIMA KASIH ATAS PENGERTIANNYA.

Bagi anda yang saat ini sedang mencari suatu perumusan bagaimana cara mendapatkan data intensitas curah hujan dari curah hujan harian baik maksimum maupun yang “biasa-biasa aja”, anda dapat menemukan solusinya dengan membaca post ini (mudah2an !!!!). Perhitungan intensitas curah hujan biasanya diperlukan sebagai bagian perumusan dalam perhitungan debit rencana menggunakan Metode Rasional.

Naon sih eta Metode Rasional teh !, check this out :

Salah satu metode yang umum digunakan untuk memperkirakan laju aliran puncak (debit banjir atau debit rencana) yaitu Metode Rasional USSCS (1973). Metode ini digunakan untuk daerah yang luas pengalirannya kurang dari 300 ha (Goldman et.al., 1986, dalam Suripin, 2004). Metode Rasional dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa curah hujan yang terjadi mempunyai intensitas seragam dan merata di seluruh daerah pengaliran selama paling sedikit sama dengan waktu konsentrasi (tc). Persamaan matematik Metode Rasional adalah sebagai berikut :

Q=0,278.C.I.A

dimana :

Q

:

Debit (m3/detik)

0,278

:

Konstanta, digunakan jika satuan luas daerah menggunakan km2

C

:

Koefisien aliran

I

:

Intensitas curah hujan selama waktu konsentrasi (mm/jam)

A

:

Luas daerah aliran (km2)

Di wilayah perkotaan, luas daerah pengaliran pada umumnya terdiri dari beberapa daerah yang mempunyai karakteristik permukaan tanah yang berbeda (subarea), sehingga koefisien pengaliran untuk masing-masing subarea nilainya berbeda, dan untuk menentukan koefisien pengaliran pada wilayah tersebut dilakukan penggabungan dari masing-masing subarea. Variabel luas subarea dinyatakan dengan Aj dan koefisien pengaliran dari tiap subarea dinyatakan dengan Cj, maka untuk menentukan debit digunakan rumus sebagai berikut :

_

dimana :

Q

:

Debit (m3/detik)

Cj

:

Koefisien aliran subarea

I

:

Intensitas curah hujan selama waktu konsentrasi (mm/jam)

Aj

:

Luas daerah subarea (km2)

Biasanya dalam perencanaan bangunan pengairan (misalnya drainase), debit rencana sangat diperlukan untuk mengetahui kapasitas yang seharusnya dapat ditampung oleh sebuah drainase, agar semua debit air dapat ditampung dan teralirkan. Oke kita masuk ke intinya, metode yang biasa digunakan dalam perhitungan intensitas curah hujan adalah sebagai berikut:

·Metode Mononobe

mononobe_

dimana :

I

:

Intensitas curah hujan (mm/jam)

t

:

Lamanya curah hujan / durasi curah hujan (jam)

R24

:

Curah hujan rencana dalam suatu periode ulang, yang nilainya didapat dari tahapan sebelumnya (tahapan analisis frekuensi)

Keterangan :

·R24 , dapat diartikan sebagai curah hujan dalam 24 jam (mm/hari)

Contoh kasusnya seperti ini, jika anda ingin mengetahui intensitas curah hujan dari data curah hujan harian selama 5 menit, pengerjaannya adalah sebagai berikut (jika diketahui curah hujan selama satu hari bernilai 56 mm/hari) :

mononobe1

cth-mononobe_

Ket :

Ubah satuan waktu dari menit menjadi jam. Contoh durasi selama 5 menit menjadi durasi selama 5/60 atau selama 0,833 jam.

Gampang kan bagaimana cara mendapatkan intensitas curah hujan dari curah hujan harian. Sekarang kita masuk ke metode kedua, yaitu :

·Metode Van Breen

Berdasarkan penelitian Ir. Van Breen di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, curah hujan terkonsentrasi selama 4 jam dengan jumlah curah hujan sebesar 90% dari jumlah curah hujan selama 24 jam (Anonim dalam Melinda, 2007).

Perhitungan intensitas curah hujan dengan menggunakan Metode Van Breen adalah sebagai berikut :

van-breen_

dimana :

IT

:

Intensitas curah hujan pada suatu periode ulang (T tahun)

RT

:

Tinggi curah hujan pada periode ulang T tahun (mm/hari)

Oke, dengan nilai yang sama dengan nilai yang digunakan dalam Metode Mononobe, maka perhitungan intensitas curah hujan dengan Metode Van Breen, menghasilkan nilai sebagai berikut :

van-breen

cth-van-breen_

Udah liat kan, ternyata nilai intensitas curah hujan selama 5 menit dengan nilai curah hujan harian mencapai 56 mm/hari dengan menggunakan Metode Van Breen, nilainya lebih besar dibandingkan dengan perhitungan intensitas curah hujan menggunakan Metode Mononobe.

Oke, metode ketiga adalah sebagai berikut :

·Metode Haspers dan Der Weduwen

Metode ini berasal dari kecenderungan curah hujan harian yang dikelompokkan atas dasar anggapan bahwa curah hujan memiliki distribusi yang simetris dengan durasi curah hujan lebih kecil dari 1 jam dan durasi curah hujan lebih kecil dari 1 sampai 24 jam ( Melinda, 2007 )

Perhitungan intensitas curah hujan dengan menggunakan Metode Haspers & der Weduwen adalah sebagai berikut :

haspers-der-weduwen_

dimana :

I

:

Intensitas curah hujan (mm/jam)

R, Rt

:

Curah hujan menurut Haspers dan Der Weduwen

t

:

Durasi curah hujan (jam)

Xt

:

Curah hujan harian maksimum yang terpilih (mm/hari)

Dengan nilai contoh yang sama, akan tetapi dengan ditambah dengan durasi 60 menit :

cth-haspers-der-weduwen

Yups, yang terakhir ini agak ribet dikarenakan metode ini mempunyai dua persamaan yang berbeda tergantung durasi yang akan dicari.

Oh, iya intensitas curah hujan sendiri dapat diartikan sebagai berikut :

Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu, yang terjadi pada satu kurun waktu air hujan terkonsentrasi (Wesli, 2008). Besarnya intensitas curah hujan berbeda-beda tergantung dari lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya. Intensitas curah hujan yang tinggi pada umumnya berlangsung dengan durasi pendek dan meliputi daerah yang tidak luas. Hujan yang meliputi daerah luas, jarang sekali dengan intensitas tinggi, tetapi dapat berlangsung dengan durasi cukup panjang. Kombinasi dari intensitas hujan yang tinggi dengan durasi panjang jarang terjadi, tetapi apabila terjadi berarti sejumlah besar volume air bagaikan ditumpahkan dari langit. (Suroso, 2006)

Oke degh …, segitu dulu post mengenai intensitas curah hujan, post berikutnya saya akan memberikan suatu cara memilih metode perhitungan intensitas curah hujan yang cocok terhadap sebaran data curah hujan di wilayah tersebut. See You …….

154 thoughts on “METODE INTENSITAS CURAH HUJAN

  1. trimakasih postingannya,nermanfaat banget….btw kalo boeh tau alat-alat yang di pake untuk semua itu gimana?

  2. salam kenal..saya tertarik dengan tulisan ini…mungkin lebih mantap lagi kalo disertakan daftar pustakanya…sehingga bisa ditelusuri..trims..

    • Oh iya saya lupa nyantuminnya, saya ngambil rumusnya dari Modul Praktikum Geo-Hidrometeorologi, yang hanya buat kalangan tertentu aja. Tapi kalo contoh soalnya saya bikin sendiri. Tapi banyak kok buku yang bahas soal metode ini,banyaknya di buku hidrologi.

  3. salam kenal…
    kalau menghitung curah hujan 7 harian sama 30 harian bagaimana, tolng beri penjelsan trim…

    • Sorry baru dibales, baru buka lagi. Kalau menghitung curah hujan mingguan atau bulanan, tinggal jumlahin curah hujan per harinya, kalo nyari rata-ratanya tinggal dibagi aja sama hari hujannya, kalo nyari curah hujan maksimum, tinggal cari aja yang paling tinggi curah hujannya.

  4. salam kenal
    bagaimana menghitung intensitas curah hujan (mm/jam)jika curah hujan rencana yang digunkan 30 hari.
    kenapa ya hasilnya jauh lebih kecil d banding curah hujan 1 harian,
    misalnya nih, curah hujan 30 harian 400 mm/30 hari.,
    so untuk masukin ke R24,,, nilai 400 dibagi 30 dlu kan?untuk mendapat harian trus dibagi 24 untuk dapat jam?
    bener gak?
    tolong penjuelasannya…

    • @ Ana :
      Salam kenal juga, ini metode untuk mencari intensitas curah hujannya pake metode apa?
      Kalo pake Metode Mononobe harus diketahui juga durasi curah hujan yang terjadi atau yang ingin diketahui. Kalo yang dicari adalah curah hujan rencana, maka harus digunakan dulu analisis frekuensi. Tidak langsung seperti itu. Dan kalaupun anda nyari harian, maka hasilnya tentu aja akan kecil, karena anda nyari intensitas rata-rata harian dan bukan intensitas curah hujan maksimum.
      Contohnya seperti ini :
      Jumlah curah hujan total dalam satu bulan adalah 400 mm, jika dicari rata-rata hariannya maka 400 dibagi 30 (jika dianggap satu bulan turun hujan terus), maka secara rata-rata satu harinya jumlah curah hujannya adalah 13,33 mm/hari. Jika misalnya anda pengen tahu, besarnya intensitas curah hujan dengan durasi curah hujan selama 5 menit, maka hasilnya akan seperti ini :
      I = (13,33/24)*(24/5/60)^(2/3)
      Ingat : Ubah dulu satuan menitnya menjadi jam, yaitu 5/60 = 0,083
      Maka, intensitas curah hujan harian rata-rata selama 5 menit adalah :
      I = (0,55)*(289,157)^(2/3)
      = 24,51 mm/jam
      Jadi selama 5 menit, intensitas curah hujan rata-ratanya adalah 24,51 mm/jam
      Dan gunakan perhitungan yang sama jika anda mau tau intensitas curah hujan dalam durasi yang lain semisal 10, 15, 30, 60 menit, dan seterusnya. Ingat makin lama durasi curah hujan yang terjadi maka intensitasnya semakin kecil (secara umum).
      Semoga jawabannya cukup membantu.

  5. mas gmn cara menentukan curah hujan misalnya menentukan curah hujan dikecamatan sukamakmur, padahal data yang ada hanya berasal dari satu desa dikecamatan sukamakmur. trims

    • Waduh kalo pake satu stasiun aja kayakna susah banget, kalaupun dipaksa pake data dari satu stasiun atau dari satu tempat hasilnya pasti gak akan valid, mengingat hujan sangat bervariasi terhadap tempat, terutama kalau tempatnya luas dan topografinya berbukit-bukit dan tidak beraturan. Saran saya sih, kalau butuh data curah hujannya hanya beberapa hari mending bikin beberapa stasiun buatan aja. Atau kalo emang butuh data tahunan, coba aja anda cari stasiun terdekat dengan kecamatan tersebut, misalnya stasiun-stasiun yang ada di kecamatan tetangga yang dekat dengan perbatasan kecamatan sukamakmur. Kalau luas kecamatan anda dengan luas kecamatan tetangga digabung luasnya kurang dari 500 km2 paker metode aljabar rata-rata (mengingat jumlah posnya terbatas), tapi kalau cukup banyak pos penakarnya ditambah luasnya cukup besar gunakan metode poligon thiesen serta kalau daerahnya berbukit-bukit dan tidak beraturan gunakan metode ishoyet. Semoga jawabannya cukup membantu.

  6. mas.. tolong posting in perhitungan curah hujan rencana donk….
    yang pake metode gumbel ya…
    dosenku ngajarnya g jelas…
    hehehehehe
    thanx mas

  7. Salam Kenal.
    saya sedang TA di salah satu perusahaan tambang. dapat tugas merencanakan sistim drainase 2010, dari penentuan dimensi main sump, pompa, sediment pond, dan saluran.
    maaf mas,,boleh minta tolong, minta DASAR TEORI tentng penentuan rata2 curah hujan yang akurat., dan kl ada minta jg artikel2 tentang permasalahan sediment pond.????
    kalau terlalu panjang untuk di posting, boleh saya minta tolong kirim ke email saya..

    Terima Kasih

    • Maaf baru dibalas sekarang. Kalo dasar teori mengenai penentuan rata-rata curah hujan yang akurat sih banyak di internet, googling aja kayak metode aljabar rata-rata, metode poligon thiesen, sama metode isohyet, cuman yang susahnya mungkin bakalan susah nyari yang disertai contohnya. Misalnya penggunaan Metode Isohyet digunakan jika topografinya tidak beraturan, kemudian contoh pengerjaan isohyet yang terkadang susah-susah gampang, lalu penggunaan Metode Poligon Thiesen harus sedikitnya mempunyai kemampuan menggunakan software ArcGIS untuk mengetahui luas wilayah per stasiun yang dihitung. Mungkin kalo sempat bakalan saya posting beserta contohnya, tapi untuk sekarang ini coba cari aja buku mengenai hidrologi, siapa tau ada yang beserta contoh yang lengkapnya.

  8. teman-teman, tolong bantu cari literatur cara perhitungan curah hujan maksimal harian dan mencari erosivitas hujan suatu daerah.
    terimakasih ya
    salam

  9. Mas…..boleh tolong aku …Mas aku sementara nyususn thesis : Prediksi laju pendangkalan Danau Limboto dengan Aplikasi GIS di Propinsi Gorontalo …..Kalo menghitung laju sedimentasi aku Pake USLE dengan GIS+ DEM. tapi untuk menghitung bagaimana sedimen itu sampai ke danau pake methode apa yg cocok supaya Danau dengan kapasitas tertentu bisa diprediksi pendangkalannya secara bertahap. THank U Mas….tulisan anda sangat bermanfaat untuk thesis saya.

    • Wah saya kayaknya saya yang harus nyebut Mas, saya baru lulus S1 mas, hehehe …. Kalo untuk metode yang pernah mas tanyakan, belum pernah saya pelajari secara dalam, waktu itu saya juga baru belajar sampai penggunaan USLE doang, tapi pernah nyoba pake rumusnya Lane dan Koezen nggak?

  10. salam kenal…

    mas, bisa bantu gk??

    dosenQ ksi tugas ngitung curah hujan pke luasan wilyah, maksudna gmn ntuw y???

    contohnya gni, pada bln 1, dng luas 4500 Ha, curah hujan=135,7. Luas 1750 Ha, curh hujn= 160,2. Luas 2150 Ha=142,8. suhu=26,9
    curah hujn wilyh=???
    PE=???
    AE=???

    mohon bantuannya…
    makasih

    • Curah hujan wilayah tuh kita pengen ngitung besaran rata-rata curah hujan di wilayah tersebut, seperti kita ketahui besaran curah hujan bervariasi tergantung berbagai kondisi seperti topografi, dll. Nah untuk nyari curah hujan wilayah coba gunain metode poligon thiesen atau isohyet. Selamat mengerjakan!

  11. Ini artikel2 yang ku cari.
    artikelnya bagus2.
    Mau tanya pak,
    Jika akan dipakai data curah hujan dari 3 stasiun curah hujan, bagaimana cara analisa untuk mendapatkan curah hujan rencana?
    soalnya dosennya nyuruh pakai data curah hujan dari 3 stasiun curah hujan jadi bingung cara analisisnya, apakah dipakai rata2nya, atau pakai yang paling maks?.
    mohon bantuannya.
    Thx b4.

    • Tergantung buat apa, misal kalo buat drainase pake yang maksimum, karena logikanya jika drainase itu dapat menampung curah hujan ketika maksimum, maka drainase tersebut juga dapat menampung curah hujan rata-rata di wilayah tersebut. Tapi biasanya pake yang maksimum, tapi sebagai data pembanding boleh digunakan curah hujan rata-rata, sehingga diketahui besar perbedaan antara curah hujan rata-rata di wilayah tersebut dengan curah hujan maksimumnya. Ngomong2 3 stasiun curah hujan itu berdekatan (dalam satu wilayah) atau membandingkan antara satu stasiun dengan stasiun yang lain?

  12. Maaf, saya mau tanya gimana cara menentukan/ menghitung prakiran cuaca (hujan, mendung, berawan, panas). seperti yang ada pada data prakiraan cuaca di BMG. balas lewat emailku ya. makasih buat semuanya.

  13. dear all,

    lgsg ke pokok masalah sj ya,

    kami saat ini sdg mengerjakan suatu proyek didaerah yang nilai intensitas (frekuensi) hujannya cukup tinggi tetapi nilai tinggi hujannya menurut saya masih biasa sj (dalam arti msh jauh dibawah nilai tinggi hujan yang dispesifikasikan). Namun permasalahan yang kami temui di lapangan adalah didalam setiap peristiwa hujan (baik hujan gerimis maupun hujan lebat), semua pekerjaan di area terbuka harus dihentikan (suspended). setelah kami catat semua jam penghentiannya, kami telah kehilangan jam kerja normal (siang hari / daylight) hampir 600 jam ( atau kalau dibagi 8 jam menjadi sktr +- 70 hari kerja) dan ini menjadi masalah karena telah menghambat rencana kerja yang telah ditetapkan.

    yang ingin sy tanyakan, berapakah range (rentang) pengkatagorian hujan gerimis, hujan sedang dan hujan deras berdasarkan tinggi curah hujan yang berlaku sesuai ketetapan BMG atau lembaga lain yang biasa dijadikan acuan di Indonesia?

    kami berterima kasih sekali atas info yang sangat berharga ini.

    • Waduh, saya lupa lagi mas. Kalo gak salah ya, besar kecilnya hujan apakah hujan itu termasuk gerimis, sedang, atau, lebat, tergantung dari besar kecilnya ukuran tetes hujan yang yang turun dan besarnya intensitas tiap jamnya. Biar lebih jelas, coba tanya ke kadarsah di http://www.kadarsah.wordpress.com

  14. OH YA, sebagai tambahan, ini sy berikat data hujan yang di spesifikasi :
    curah hujan max pertahunnya = 800 mm
    curah hujan max hariannya = 200 mm (berlangsung selama 8.5 jam)

  15. Baiklah, pak, terima kasih atas advise-nya. Terus terang sj, memang perhatian kami bukan dari ukuran tinggi – rendahnya curah hujan, krn pada hujan gerimis pun (yang menurut sy berintensitas sangat rendah) pekerjaan dihentikan. Kami hanya ingin meyakinkan diri saja dengan batasan2 yang terukur.

    oh,ya, mungkin ada saudara2 yang bisa memberikan contoh untuk analisa sederhana (berdasarkan metode statistika) terhadap frekuensi hujan dengan mengacu data hujan tahun-tahun sebelumnya untuk dijadikan proyeksi acuan tinggi hujan rencana pada periode yang diitetapkan?

    kami sangat mengharapkan bantuan dan nasehat dari saudara-saudara sekalian.

    trims.

    • Sebenarnya salah satu kerjaan Tugas Akhir saya pas dulu kuliah adalah penentuan curah hujan rencana untuk perencanaan saluran drainase. Namun berhubung file-file TA saya ada di Bandung (sekarang saya di Jakarta), makanya saya belum bisa ngasih softcopy TA saya. Tapi coba Bapak masuk situs digilib.itb.ac.id, lalu jadi membernya, cari di bagian search box, nama Nike Melinda (Perencanaan Saluran Drainase Di Daerah Cimahi), disana ada juga mengenai pengerjaan curah hujan rencana, lalu download aja. Sebenarnya TA saya pun ada di sana, cuman ternyata yang dikirim itu adalah yang masih belum direvisi, sehingga banyak analisis yang masih belum lengkap.

    • Oh iya, kalo liat datanya Bapak, yang jadi daerah proyeknya, saya kira curah hujannya (apalagi max.) itu besar banget 200 mm dengan durasi yang lama pula. Penelitian yang pernah saya lakukan itu hanya mencapai 55 mm/hari aja (itu udah termasuk besar banget) dengan waktu konsentrasi hanya 30 menit. Curah hujan maksimum biasanya berdurasi paling lama itu hanya 1-2 jam, itu pun makin lama, makin kecil intensitasnya.

  16. Benar sekali,pak!
    sy pun sebagai orang awan bisa membayangkan terhadap efek yang ditimbulkan oleh kejadian itu. tentunya akan ada genangan air (banjir) dalam kondisi tersebut.

    intinya, spesifikasi tidak menetapkan pada angka berapa kita msh boleh bekerja dan sebaliknya, untuk menghentikan pekerjaan.

    terus terang saja,pak, kami sangat dirugikan dengan kebijaksanaan sepihak didalam penghentian pekerjaan tersebut dan kami berupaya untuk melakukan justifikasi terkait masalah ini.

    kami sangat menghargai bantuan dari bapak moderator dan saudara-saudara semua.

    terima kasih.

    • Sama-sama

      Coba pelajari terlebih dahulu mengenai TA-nya saudara Nike Melinda, disana cukup lengkap metode-metode yang dipakai. Dan datanya mungkin harus benar-benar jelas, karena data curah hujan yang bapak berikan agak kurang jelas.

  17. yang saya tahu,, hujan.. dapat membahayakan komunikasi wireless,, kenapa?! karena sinyal yang dikirmkan pada transmit komunikasi wireless diatas 10Ghz diredam oleh butiran2 air hujan… dan apakah model autoregressive (AR) bisa sebagai solusi atas redaman yang dihasilkan hujan tsb pada komunikasi wireless.. ????? Thx saya dari joneva.mangku.wibowo kuliah di PENS ITS surabaya jurusan telekomunikasi

  18. maaf pak mau tanya, kalau untuk pengujian talbot ishiguro dan sherman, durasi hujannya yang digunakan dalam menit atau dalam jam (untuk perhitungan mencari a, b, dan n) nya ?
    mohon penjelasannya
    terima kasih

      • maaf pak mau tanya nii rumus dan cara penyelesaian instalasi hujan dengan metode sherman tu gi mana iya pak bantu aku dong aku lagi pusing carinya niii.

  19. saya tertarik dengan tulisan mengenai analisis curah hujan diatas.
    tetapi saya masih bingung mengenai analisis curah hujan rencana metode Haspers itu seperti apa dan kalo bisa rekomendasi buku yang dipake apa?????untuk analisis debirt banjir rencana metode haspers,weduwen,rational itu yang seperti gimana????
    tolong ya Pak, saya kesulitan mencari buku dan referensi mengenai metode tersebut dalam melakukan analisis curah hujan dan debit banjir rencana.
    terima kasih

    • Untuk buku coba baca buku ini :

      Pengarang : Suripin
      Judul : Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan
      Penerbit : Andi Yogyakarta

      Untuk penggunaan rumus, saya kira sudah cukup jelas, mungkin lebih teliti lagi di bacanya.

  20. pak, cara nurunin intensitas hujan dari curah hujannya gimana ya pak??
    mohon bantuannya. terimakasih..

    • Saya kira pembahasan di atas sudah cukup jelas, coba baca dengan agak teliti, penurunan dari curah hujan ke intensitas curah hujan dengan berbagai rumus yang telah saya tulis di atas.

  21. mas tolong postngkan alat ukur presipitasi dan infiltrasi dan cara menggunakan alatx.???
    thanks..

  22. mas, saya mau tanya.
    1.Apa yg menentukan akurasi masing2 perhitungan curah hujan dengan keempat metode? (aritmatik, thiessen, ishoyet, dan hysometrik)?
    2.mana yg lebih efisien jika kita harus menghitung curah hujan wilayah dalam cakupan yg besar? ishoyet atau thissen? kenapa?

    mohon dibantu mas..terimakasih.

    • 1). Yang menentukan akurasi itu luas daerah dan topografinya.

      2). Tergantung kondisi daerahnya. Kalo luas tapi keadaan topografinya cukup datar cukup gunakan aja metode thissen, tapi kalo topografinya tidak beraturan seperti berbukit-bukit, maka metode isohyet lebih presisi untuk digunakan.

  23. wah, terimakasih mas.
    untuk pertanyaan nomor 1, itu untuk semua metode mas? atau ada kelebihan dan kekurangan masing2 metode sehingga membuat penentuan akurasi metode2 tersebut berbeda2?

    • Hampir semua metode. Seperti aritmatik, itu daerahnya cukup datar, dan jumlah stasiun pengamatan curah hujan tersebar cukup merata, sedangkan metode lainnya digunakan jika jumlah stasiun-nya tidak terlalu merata dan topografinya tidak beraturan ….

  24. jadi kalo saya mengatakan metode ishoyet lebih pas buat cakupan wilayah yang luas (mengingat kemungkinan wilayah yg luas tersebut relief dan topografnya sangat berpeluang adanya variasi) dibandingkan metode polygon thiessen, bisa diterima tidak mas kira2?

    • Amannya memang seperti itu sih, pake Metode Ishoyet. Karena saya lihat kawan-kawan kuliah pas nyusun TA dulu gunain metode ini, karena wilayahnya yang luas dan didukung data topografi-nya juga. Jadi kalo mau lebih akurat, harus di dukung data topografi wilayah yang akan dikaji. Saya sendiri pas TA hanya gunain metode aritmatik saja, karena cakupan wilayahnya yang sangat kecil dan lumayan datar topografinya.

  25. Salam kenal brur..

    Bos, sy dpt tugas menghitung kenaikan elevasi suatu danau yang daerah tangkapan hujannya berupa 2 buah sungai berdasarkan curah hujan yang ada di catchment area kedua sungai tersebut. Bisa tolong dibantu???

    • Masih belum ngeh sama pertanyaannya. Tapi coba cari dulu aja debit dari kedua sungai tersebut. Ntar kalo saya nemu cara yang lain, saya kasih tau ….

  26. Oh iya lupa mau nanya lg apasih hubungan curah hujan dengan debit sungai … ada rumus yang bisa menjelaskan ndak????

  27. salam kenal pak
    saya mahasiswa pertambangan yg sedang TA m’ambil judul mengenai sistem penirisan tambang
    yg ingin saya tanyakan bagaimana menentukan durasi hujan?
    saya belum paham
    mohon penjelasannya

  28. Saya punya TA (tugas akhir) tentang Limpasan di sebuah kota. Tapi saya aga kesulitan untuk mengolah data curah hujan yang saya punya. Saya ingin menghasilkan Q dari hasi antara C.I.A. Untuk menghasilkan I (intensitas curah hujan) yang baik rumus apakah yang sebaiknya saya gunakan. Kebetulan data curah hujan yang saya punya adalah data harian 5 tahun dari 6 stasiun. Mohon kiranya petunjuk saran dan masukan anda..

    Salam
    MM

    • Coba mas baca-baca lagi keterangan di atas, misalnya apakah daerah penelitian mas berbukit-bukit atau datar karena akan berpengaruh pada penggunaan rumus, sedangkan untuk rumus mencari intensitas curah hujan gunakan yang saya berikan di sini, lalu cari metode yang tepat dengan uji chi-square.

  29. Saya mw tanya mz kan saya punya data curah hujan harian dari tahun 2001-2005 data yang akan saya gunakan dari bulan nov-april. Saya mw membuat poligon thiessen dengan menggunakan arcgis karena saya baru belajar arcgis jadi saya masih bingung bagaimana cara mengolah data curah hujan itu agar bisa dibuat poligon thiessen…
    Terima kasih…
    Mohon bantuannya..

  30. salam kenal….
    sy mo tx bgaimana cara menghitung beda tinggi kemiringan lahan dengan menggunakan data meode gumbel yg ada.?

  31. bagaimana dgn uji abnormalitas data curah hujan, mohon dijelaskan metode-metodenya skaligus contoh soal……….

    mksih……….^^

  32. mas kalau mau mencari debit puncak atau debit banjir intensitas CH yang mana dipakai mas?? secara analisis curah hujan datanya 20 tahyn dengan periode ulang 1,2,5,10, 50, 100 tahun,,,,,,
    mohon bantuannya ma,,

  33. pertanyaaan dasar nih mas, mau tanya dong…….ditanya curah hujan per tahun 2000 mm maksudnya apa sih?! apa korelasinya sama per satuan luas?! ditunggu jawabannya?! thanks y?!

  34. slam kenal…
    ane mw tanya soal durasi hujan (5,10,30,..menit) tu di bagi bdasarkan apa y?
    soalny,ane cuma punya data curah hujan harian,,ga ada durasi hujanny..
    mhon bantuanny y..thx

    • Salam Kenal juga Mas

      Soal durasi hujan, mas harus tahu terlebih dahulu waktu konsentrasi di wilayah tersebut.
      Perumusannya bisa mas cari di buku2 mengenai hidrologi, dan mungkin kalau ada waktu saya posting mengenai waktu konsentrasi ini.

      Thx.

      • Ngelanjutin tentang waktu konsentrasi,,ane mpe skrg blom dpet tentang pembagian waktu durasi..minta saranny gan…

        thx….

      • Waktu konsentrasi??,bedany sama durasi hujan apa mas?…
        Ane cuma punya data ch bulanan/hari,..ga ad data waktu konsentasi/durasi hujan…
        tu gmn carany bwat masukin rumus mononobe??….
        atau ad cara laen yg lbih valid dr mononobe??

        thx….

      • Saya usahakan posting mengenai waktu konsentrasi ini (walaupun udah agak lupa, dah lama gak belajar ginian lagi :D), jadi tunggu aja ya penjelasannya. Kalo di komen agak susah majang2 rumus 😀

  35. Salam Kenal
    Gimana mau print metode intesitas curah hujan anda.
    boleh gak dikirim by email

    makasih and stabik ( hormat saya)

    • Salam kenal juga mas ……..
      Itu saya bikin jadi image kok mas (.jpeg) untuk masing2 rumusnya, jadi mas bisa save as aja dan bisa di print …..

  36. salam kenal mas..
    mau tanya kelebihan dan kekurangan metode ishiguro dripada metode yang lain?

    makasih mas…

  37. mau nanya mas. misalkan saya punya data curah hujan harian selama 1 tahun. yang saya mau tanya, bagaimana caranya saya akan mencari jumlah curah untuk 1 hari kedepannya ya?? metode apakah yang baik?? tolong bgd pak.hehe

  38. Attractive portion of content. I just stumbled upon your website and in accession capital to claim that I get actually loved account your weblog posts. Anyway I’ll be subscribing on your feeds and even I fulfillment you get admission to persistently fast.

  39. aslmkm..maaf ganggu, mau nanya, saya dpet info buat analisis curah hujan itu bisa menggunakan software spss ..
    apakah tau spss itu apa ?? kalo tau mungkin bisa share cara pakainya ??
    terimakasih…

  40. Selamat siang

    Saya ingin menanyakan bagaimana cara mencari CH efektif dengan metode FAO/AGLW formula

  41. Assalamualaikum,,, salam kenal,, rumus-rumus di atas, ada di buku hidrologi tulisan siapa n penerbit apa ya,,, saya pegang 2 buah buku hidrologi, yang satu Hidrologi Teknik E. M. Wilson terb. ITB Bandung, dan yang satunya Hidrologi untuk Insinyur Linsley, JR, et al, 1996. tapi ga nemu metode rasional, apa saya kurang teliti bacanya ya,,, mohon referensi judul buku, penulis dan penerbit yang lengkap memuat semua metode perhitungannya,,, makasih ya sebelumnya,,,,

    • Untuk buku saya benar-benar lupa yang memuat semua perumusan diatas, tapi coba aja buku ini :

      Pengarang : Suripin
      Judul : Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan
      Penerbit : Andi Yogyakarta

      Selain itu kalau nggak salah ada di buku Hidrologi untuk Pengairan buatan orang Jepang gitu.

    • Ass..mbak saya mahasiwa yg sedang TA mengenai sistem penirisan..boleh gak mnta tolong pinjam bukunya untuk referensi..terima kasih sebelumnya

  42. slm knal,q mw nanya ne bagaimana cara menghitung waktu konsentrasi hujan dan intensitas hujan(mm/jam),saya ingin menggunakan metode rasional??????
    thx infonya

  43. mau tanya dong klu cara konversi metode rasional I =mm/jam sama A=km kuadart ke M kubik/detik gmn yahhh caranya

    mohon pencerahahnyya

  44. Salam kenal..
    pertanyaan yang selalu muncul mengenai intensitas hujan..
    1. Apakah konsep yang mendasari penggunaan rumus mononobe ini mbak ??seperti yang kita ketahui bahwa hujan itu sendiri fluktuatif,kadang deras kadang ringan (misal terdapat data curah hujan harian sebesar 100 mm dengan durasi hujan sebesar 3 jam,klo digunakan mononobe maka hasilnya akan 16.67 mm/jam)..nah bagaimana si mononobe ini mendefinisikan intensitas hujan itu sendiri mbak ??apakah selama 1 jam tinggi hujan nya itu dianggap 16.77 mm terus atau gimana ???atau dalam hujan yang selama 3 jam itu tinggi hujan nya 16.77 mm terus (konstan) atau gimana??agak kurang jelas dibagian ini..
    2. rumus mononobe asalnya dari mana mbak ???(yang saya tahu ini rumus yang dipakai di jepang) kenapa kita pakai di indonesia ??adakah syarat2 khusus penggunaan rumus mononobe ini ??(misal : daerah yang dikaji harus beriklim tropis atau apalah)
    3. adakah rumus lain selain yang dipaparkan diatas yang dianggap lebih valid untuk mendefinisikan suatu intensitas hujan ??

    Terimakasih
    Mohon bimbinganya mbak 🙂

  45. tadinya saya kebingungan menentukan intensitas curah hujan. tapi ternyata bisa di konversi dari volume curah hujan per tahun ya????
    makasih banyak ^_@

  46. Mas mau tanya tentang skripsi saya, saya memilih 6 intensitas hujan jam-jaman,sedangkan menurut yang saya baca, tanimoto menyatakan bahwa durasi indonesia itu 8 jam dan menurut sobriyah di daerah solo itu 4 jam, ada tidak referensi yang menyatakan bahwa durasi yang 6 jam??, terima kasih

  47. pagi mas, mau tanya ni kalau untuk menghitung curah hujan terencana 1 tahun kedepan berdasarkan data 5 tahun sebelumnya gimana ya?
    trims atas petunjuknya.

  48. Salam kenal k’..
    saya mau bertanya bagaimana caranya memprediksikan data curah hujan kalau misalnya saya membutuhkan data CH 10 tahun terakhir, sementara sy cuma punya data CH 5 tahun tarakhir?? bagaimana caranya untuk mengethui data 5 tahun tedahulu??

    • Salam kenal juga Mba Sugiarti. Prediksi adalah memperkirakan sesuatu di masa yang akan datang, jadi kalaupun yang ada adalah data selama 5 tahun gunakanlah data itu dan bukannya memperkirakan sesuatu di masa lampau yang jelas-jelas sudah terjadi.

      CMIIW ……..

      • jadi kalo datanya cuma 5 tahun, baiknya mencari hujan efektifnya dgn rumus yg mana ya?
        bisa dilakukan analisis frekuensi gak?

  49. Salam kenal,
    bagaimana caranya untuk mengukur waktu konsentrasi (tc) yaitu lamanya titik air hujan dari titik lokasi terjauh sampai ke saluran air? apa saja parameter yang diperlukan selain jarak titik terjauh ke saluran.
    Lalu, pada Metode Mononobe, t – nya itu sebaiknya tc dan bukannya t lamanya hujan kan?

    • Salam kenal juga Mas. Sebelumnya saya minta maaf karena berhubung saya sudah lupa karena sudah lama tidak mempelajari mengenai curah hujan ini, maka saya belum dapat memberikan jawaban pada mas. Nanti kalau ada waktu senggang saya coba buka-buka lagi catatan mengenai intensitas curah hujan ini. Kalau sudah ada jawabannya saya nanti kasih tau mas …….

  50. Trimakasih atas ilmunya pak, sangat mudah difahami. Mau tanya pak dalam data curah hujan biasanya ada Jumlah curah hujan pertahun dan angka tertinggi curah hujan. Nah yg digunakan untuk mengitung Intensitas curah hujan di parameter statistik yang mana ya pak?mohon bantuannya
    Terimakasih

  51. salam kenal mas,
    kalo yang menentukan besar kecilnya hujan (gerimis, hujan ringan, sedang, lebat) itu apa ya? apa rumus untuk menentukan itu? makasih mas…

  52. Salam Kenal,
    jika yg kita punya data ch maksimum tahunan, gimana cara mencari itensitasnya ya???
    tks. wsl

  53. salam kenal..
    pak, mau tanya cara menghitung data curah hujan dengan metode log person type 3, terus curah hujan maksimum untuk kala ulang 2, 5, 10, 15, 20 tahun

  54. salam kenal mas,
    Mas mau nanya klo intensitas hujan satuannya jd (mm/hari) rumusnya jadi bagaimana ya?
    Sedangkan data yg saya punya rata-rata curah hujan tahunan dan hari hujan saja…
    Makasih

      • Kang, punten nih mau nanya lagi,

        Saya punya data rata – rata hari hujan Kota Bandung 21 hari.

        Rata – rata CH nya 200 mm / bulan.

        Kalo saya pengen tau curah hujan per hari nya, apa betul persamaannya jd gini ? –> 200 / 21 = 9,52 mm / hari ??

        Mohon dibantu, haturnuhun..

  55. mas mau tanya untuk semua rumus intensitas diatas yang paling efektif untuk perhitungan intensitas hujan pakai metode apa ya mas?? supaya dalam perencanaannya tidak boros dimensi salurannya , terima kasih

  56. assalamualaikum mas
    saya mau tanya dong kalo saya ingin menghitung debit andalan tapi data yg ada hanya curah hujan, rumus mana yah yang bisa saya pakai??

  57. Halo, saya mau nanya, saya punya data curah hujan bulanan maksimum, apakah bisa dikonversi menjadi curah hujan harian maksimum? Terimakasih

  58. hallo kang…
    mau tanya dong, sekitar data curah hujam harian maksimum..
    semisal, aku punya data curah hujan harian maksimum, tahun 2015 adalah 78 mm, dan tahun 2016 data curah hujan harian maksimum adalah 203 mm..
    pertanyaannya, apa si penyebab curah hujan harian maks tersebut berbeda jauh? apakah ada peristiwa tertentu yang terjadi?
    terimakasih…
    mohon bantuannya 😊😊

  59. Tolong coba dicek analisis dimensional nya soalnya sya tidak menemukan korelasi antara satuan dan rumus yang digunakan. dirumus digunakan (24/t jam) dipangkat 2/3 seharusnya satuannnya ikut terpangkatkan dong… jadi jam pangkat 2/3, So satuannya berarti masih mm/jam(pangkat 2/3). Coba koreksi analisisnya. Thanks.

  60. Pingback: Nyari Kerja Bangunan Tahun Ini – SUNOTOBLOG

  61. Mau tanya pak jika data yg kita punya hanya hujan bulanan dan ada 3 data bagaimana menghitung intensitasnya

  62. kalau mau menghitung yang bulanan metode apa yg cocok,misalnya sya mau hitung dari tahun 2008-2017.mohon infonya

Leave a reply to Asep Ferdiansyah Sudirman Cancel reply