Alat Pengukur Curah Hujan (Jenis Sifon)

Pada postingan kali ini, saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Sdri.  mengenai alat yang digunakan dalam mengukur curah hujan.

Sebelum mengetahui alat yang digunakan dalam pengukuran curah hujan, perlu diketahui pula mengenai satuan dalam pengukuran curah hujan. Milimeter (mm) ataupun inchi (in) merupakan satuan yang digunakan dalam mengukur curah hujan. Oh iya, curah hujan sendiri merupakan istilah yang biasa digunakan di Indonesia untuk menunjukkan bentuk endapan yang sering dijumpai, selain salju (biasa dijumpai di negara dengan 4 musim) dan batu es hujan. Kembali ke satuan curah hujan, seperti disebutkan di atas bahwa satuan untuk mengukur curah hujan yaitu millimeter ataupun inchi (1 inchi = 25,4 mm), hal ini menandakan bahwa curah hujan dinyatakan sebagai tinggi ataupun panjang. Sebagai contohnya adalah jika jumlah curah hujan yang turun ke bumi adalah 1 mm ini menunjukkan bahwa tinggi air hujan yang menutupi permukaan sebesar 1 mm jikazat cair tersebut tidak meresap ke dalam tanah atau atau menguap ke atmosfer (Bayong, 2004).

Untuk mengukur seberapa banyak jumlah curah hujan yang terjadi dalam suatu waktu diperlukan suatu alat pengukuran. Pluviometer ataupun penakar hujan (rain gauge), merupakan alat yang biasa digunakan dalam hal pengukuran curah hujan.

1. Rain Gauge

Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa dalam Rain Gauge terdapat gelas/tabung ukur (di gambar ditunjukkan dengan nama Measuring tube) dengan luas corong penakarnya yaitu 200 cm2 atau 400 cm2, dimana gelas/tabung ukur tersebut digunakan untuk menampung air hujan yang masuk ke dalam alat tersebut. Dimana tinggi air hujan yang terdapat dalam gelas ukur tersebut dapat dilihat dari penanda ukuran (dalam gambar : measuring scale). Selain penakar hujan biasa tersebut, terdapat pula penakar hujan jenis pencatat atau otomatis. Dalam hal ini kita tidak perlu susah-susah untuk mencatat berapa jumlah curah hujan yang terjadi dalam suatu waktu, karena jenis penakar hujan ini akan secara otomatis mencatatnya untuk kita dalam sebuah kertas pias yang telah tergoreskan oleh sebuah pena yang terhubungkan dengan sebuah pelampung dalam rain gauge yang menggerakan naik atau turunnya pena tersebut dalam kertas pias. Penakar hujan otomatis tersebut merupakan penakar hujan jenis sifon.

Gambar 2 : Penakar hujan otomatis jenis sifon

(Sumber : )

Secara lengkapnya cara kerja penakar hujan otomatis jenis sifon adalah sebagai berikut :

Air hujan ditampung dalam silinder yang didalamnya terdapat sebuah pelampung. Pelampung itu sendiri dihubungkan dengan sebuah pena yang bertugas untuk menggoreskan tintanya ke dalam sebuah kertas pias. Pelampung itu sendiri bergerak naik atau turun tergantung dari banyaknya air hujan yang tertampung dalam silinder tersebut. Jika airnya banyak maka pelampung akan bergerak ke atas dan secara otomatis pula pena akan bergerak ke atas dan menggoreskan tintanya pada bagian atas kertas pias dan juga sebaliknya. Lebar kertas piasnya sendiri dibuat hanya sebesar 20 mm, dimana kertasnya dibuat mengelilingi sebuah alat. Nah bagaimana jika curah hujan yang ada dalam silinder lebih dari 20 mm?, jawabannya adalah air tersebut dibuang melalui sifon dan ditampung oleh sebuah gelas tabung, sehingga pelampung bergerak ke dasar kembali dan membuat penanya bergerak menuju angka 0 dalam kertas pias.

Oke, sekian dulu postingan saya kali ini, untuk lanjutan mengenai jenis alat lainnya dalam pengukuran curah hujan tinggal ditunggu aja.

30 thoughts on “Alat Pengukur Curah Hujan (Jenis Sifon)

  1. mantab deh alat penakar curah hujannya, minta yg tipping bucket dong kk, om, atau pak.. 😀

    btw itu satuan mm/s ya? maksudnya apa? itu buat radius brp?
    (Mm,Cm,M, atau Km)

    • Panggil aja aa, hehehe ..
      satuannya kalo curah hujan biasanya dibuat mm/jam, kalo mau dibuat per detik atau menit harus melalui pemakaian rumus lagi. Kalo radius mungkin hanya beberapa kilometer (kalo hanya satu penakar curah hujan dalam satu titik), dia hanya mengukur curah hujan di sekitarnya saja.

  2. Ada berapa macam alat untuk mengukur curah hujan yang ada diindonesia?nama-namanya apa saja n cara kerjanya?
    Pada setiap daerah misalnya sumatera BMG memasang brapa alat untuk mengukur curah hujan dan setiap alat yang dipasang itu radius berapa tepatnya?

    • Kalo di Indonesia biasanya digunakan yang biasa (tipe timbangan biasa) dan yang otomatis (sifon dan tiping bucket), kalo di luar udah ada yang pake radar (kalo di Indonesia kayaknya yang di Kototabang) dan satelit. Untuk radius saya kurang tau pasti, tapi yang pernah saya baca ada yang mencapai radius 30 km (dengan menggunakan sistem online dan alatnya menggunakan tipping bucket, tapi itu juga gak tau alatnya satu atau udah berupa jaringan).

    • Kalo nggak salah sih kayak AWS, Radiosonde, Campbell Stokes, Anemometer, Termometer Bola Kering sama Basah, apalagi ya lupa euy?
      Tiap alat punya kegunaan yang berbeda. Kalo ada waktu ntar di postingin deh. Atau googling aja dulu.

    • kebetulan saya jual alat aws neh,,, namanya HOBO Weather Stations
      alat pemantau cuaca otomatis yang canggih, karena data cuaca yang terekam sudah berupa data digital.

      HOBO Weather Stations dirancang sebagai alat bantu dalam pengukuran curah hujan, temperatur suhu, kecepatan angin dan radiasi sinar matahari.

      klo sdri dewirasya berminat hubungan via email saya aja jimmy@agrisoft.co.id
      nanti saya kasih browsur + harga nya (termasuk instalasinya)

      makasih

      • Mas mau tanya sebaiknya posisi pemasanagan alat tersebut dipasang dimana, karena kami sudah punya alat ukur curah hujan dengan trade mark wactdog, trim’s

  3. tolong gimana cara mencari rata2 curah hujan jika kita praktek dg menggunakan botol, mistar ukur selama beberapa hari? terima kasih. mohon kirim ke email kami.

  4. Mas, blh minta tlng rinccin lagi soal penjelasan satuan curah hujan nggk?? saya masih blm terlalu paham… terimakasih… 🙂

  5. Maaf kayaknya keliru tuh penjelasan Satuan Intensitas Curah hujannya, kalo ga’ salah gini de satuan Intensitas Curah hujan itu satuannya mm, tidak pake per satuan waktu. Kalau dalam gelas ukur menunjukkan scala 10, berarti 10 mm curah hujan. Data ini menunjukkan bahwa andaikan bumi ini kedap dan tidak ada evavorasi, maka kedalaman air di permukaan bumi pada radius hujan tersebut adalah 10 mm. thanks

  6. 1 mm artinya 1 liter.
    2 mm artinya 2 liter
    kok bisa?
    1 mm yang diperoleh dari rain gauge maksudnya adalah tinggi air sebesar 1 mm dalam area dengan luas 1 meter persegi
    1 liter = 1 hm3
    1 mm x 1 m x 1 m =1 hm3
    dst

    untuk daerah pengaruh dari satu alat ukur cukup luas biasanya untuk suatu daerah bisa dipake data dari curah hujan bandara terdekat

Leave a reply to Amar Cancel reply