Pesawat Malaysia Airlines MH370
Kasus hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH370 saat ini masuk pada tahapan pencarian bukti fisik berupa puing-puing pesawat dan mayat dari para penumpang dan kru pesawat tersebut, setelah pada hari Senin, 25 Maret 2014 yang lalu, pihak Malaysia melalui Perdana Menteri Najib Razak telah mengumumkan bahwa pesawat tersebut telah berakhir di bagian selatan Samudera Hindia dan menyatakan bahwa seluruh penumpang dan kru pesawat tersebut tewas.
BACA JUGA :
1). Melacak Keberadaan Pesawat Malaysia Airlines Lewat Citra Satelit
2). Citra Satelit Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau
3). Melihat Stadion Untuk Piala Dunia 2014 via Citra Satelit
Pengumuman yang dilakukan pihak Malaysia tersebut dilakukan setelah PM Najib Razak mendapat penjelasan dari pihak UK Air Accidents Investigation Branch (AAIB) yang bekerja sama dengan perusahaan penyedia layanan komunikasi Inmarsat. Namun pengumuman tersebut seakan menjadi semacam bumerang bagi Malaysia, karena bukti fisik di lapangan sampai saat ini belum ditemukan, sehingga banyak dari pihak keluarga penumpang yang tidak serta merta mempercayai hal tersebut.
Untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah diumumkan tersebut, pihak Malaysia dibantu beberapa negara lain saat ini sedang menggelar operasi pencarian pada wilayah dimana diperkirakan puing-puing pesawat dan mayat dari para penumpang itu berada. Dengan wilayah pencarian berupa area lautan yang cukup luas, maka diperlukan data pendukung seperti data citra satelit supaya pencarian lebih efektif dan efisien. Salah satu jenis data citra satelit yang dapat digunakan untuk mempertajam analisis pencarian yaitu dengan menggunakan data citra satelit resolusi tinggi dengan tingkat keragaman spektral yang cukup beragam, seperti contohnya Citra Satelit WorldView-2 dengan resolusi spasial 50 cm dan resolusi spektral 8 band.
Dengan menggunakan data Citra Satelit WorldView-2 dengan resolusi spektral 8 band yang didalamnya terdapat band inframerah dekat 2 (Near Infrared 2 – NIR 2) yang berada pada panjang gelombang 860 – 1040 nm, kita dapat melihat objek yang secara kasat mata tidak terlihat jika kita menggunakan data citra satelit warna natural (dengan data citra satelit warna natural, objek-objek akan mempunyai warna sesuai dengan apa yang terlihat oleh mata kita), seperti contoh berikut ini :
Gambar 1. Data Citra Satelit WorldView-2 Warna Natural
(Sumber : http://blogs.esri.com/esri/arcgis/2014/03/25/needles-in-a-haystack-finding-a-plane-in-the-indian-ocean/)
Gambar 2. Data Citra Satelit WorldView-2 Band NIR 2
(Sumber : http://blogs.esri.com/esri/arcgis/2014/03/25/needles-in-a-haystack-finding-a-plane-in-the-indian-ocean/)
Gambar 1 di atas memperlihatkan perairan di kawasan Singapura menggunakan data Citra Satelit WorldView-2 warna natural, dimana yang terlihat disana hanyalah perairan dan sebuah kapal kontainer. Namun, jika kita melihatnya menggunakan data Citra Satelit WorldView-2 pada bagian band NIR 2, maka akan terlihat ada sebuah objek berukuran kecil (objek yang dilingkari warna merah pada Gambar 2 di atas), yang ternyata setelah di zoom, objek tersebut merupakan sebuah pesawat terbang yang sedang melintasi perairan di kawasan Singapura, seperti diperlihatkan Gambar 3 di bawah ini :
Gambar 3. Objek Pesawat Terbang Yang Teridentifikasi Pada Data Citra Satelit WorldView-2 Band NIR 2
(Sumber : http://blogs.esri.com/esri/arcgis/2014/03/25/needles-in-a-haystack-finding-a-plane-in-the-indian-ocean/)
Lalu mengapa bisa seperti itu?, hal tersebut dikarenakan objek dari besi/baja memantulkan radiasi elektromagnetik yang diterimanya sedangkan air sebaliknya yaitu menyerap radiasi tersebut, sehingga tampilan air pada data Citra Satelit WorldView-2 terlihat gelap, sedangkan tampilan objek yang terbuat dari besi/baja terlihat lebih terang, dan hal tersebut dapat lebih terlihat jelas pada data citra satelit pada bagian band NIR 2.
Semoga saja, dengan bantuan data citra satelit, keberadaan pesawat beserta penumpangnya dapat ditemukan secepatnya, dan misteri mengapa pesawat ini sampai ke wilayah Samudera Hindia ini dapat dipecahkan, melalui pengungkapan black box yang terdapat pada pesawat tersebut.
Referensi :
POSTINGAN MENARIK LAINNYA :
1). [Tutorial] Stacking Data Citra Satelit Menggunakan QGIS
2). [Tutorial] Crop Data Citra Satelit Sesuai AoI di QGIS
3). [Tutorial] Membuat Slope di QGIS
4). [Tutorial] Kombinasi Band Data Citra Satelit Menggunakan SAGA GIS
5). QGIS (Gratis)
Take And Share 